28ZONE S.A.G

Padang, Sumatera Barat, menjadi potensi besar dalam mengekspor hasil lautnya yaitu ikan tuna. Itulah yang dilakukan PT Cardig Air dengan menggunakan pesawat kargo mereka sanggup mengekspor ikan tuna yang tidak sedikit, setidaknya 408.000 kilogram ikan tuna mereka ekspor ke Jepang.

Selain potensi ikan tuna yang selalu tersedia jarak tempuh dari pabrik pengolahan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus menuju Bandar Udara Minangkabau hanya satu jam. Untuk menjamin kesegaran ikan tuna dibutuhkan ketepatan waktu dalam mengirimnya ke negara tujuan. Apalagi pengiriman dilakukan menggunakan pesawat kargo yang membutuhkan ruang khusus.

Dengan rata-rata sebanyak 11 ton ikan tuna yang diekspor, tidak mungkin menggunakan pesawat komersil karena ruang bagasi yang tersedia hanya berkisar antara 3-4 ton. Makanya Cardig Air menggunakan pesawat Boeing 737 untuk mengangkut kargo sebesar itu bahkan pesawat ini bisa menampung sampai dengan 17 ton. Jadi nilai ekspor yang bisa dihasilkan dapat bertambah sesuai kapasitas maksimal kargo yang tersedia sehingga potensi ekspor ikan tuna di Indonesia dapat berkembang lebih baik.

Menurut data statitik BPS dan Indomercial, diolah, ekspor ikan tuna dari Indonesia berkembang pesat dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Dan negara tujuan utamanya adalah Jepang dengan nilai 24.000 ton diikuti Amerika dengan 17.407 ton dan Thailand dengan 12.045 ton. Dengan niali ekspor yang begitu besar maka tak heran uang yang dihasilkan tidak sedikit, tercatat tahun 2008 pemasukan hasil ekspor ikan tuna sampai USD 103.906.000.

Hal ini kiranya dapat memajukan dunia bisnis kelautan Indonesia yang dikenal sebagai surganya ikan karena Indonesia merupakan satu-satunya negara tropis dengan laut terluas di dunia. Dimana masih banyak titik-titik yang mungkin belum terjamah untuk diolah menjadi sesuatu yang menghasilkan.(Kompas 5 Maret 2010)