Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Konsep ilmiah terlahir dari suatu pemikiran yang terfokus akan masalah yang akan dibuat. Namun dalam penulisannya menjadi sebuah konsep ilmiah yang cermat pasti harus dipadukan dengan bahasa yang dapat dimengerti orang yang akan membacanya. Oleh karena itu sebuah konsep juga harus cermat dalam pemilihan kata(diksi), penempatan kata, dan diiringi unsur penyerapan kata yang baik dan benar.

Sebagai awalnya penulis dari sebuah konsep ilmiah harus memilih kata - kata yang mudah dimengerti oleh dirinya sendiri dan juga masyarakat sehingga konsep ilmiah yang penulis buat dapat diterima dan diakui oleh mayarakat. Pengertian diksi itu sendiri ialah memilih kata yang tepat yang disesuaikan dengan situasi kebahasaanya. Jadi bagaimana caranya seorang penulis yang akan membuat sebuah konsep dapat memilih kata yang indah, berkarakter, dan pintar seakan kata - kata itu dapat membuat pembaca konsep tersebut dapat membayangkan dengan jelas konsep yang dituturkan oleh penulis. Tapi kata - kata yang indah, berkarakter, dan pintar tersebut haruslah sesuai dengan ejaan yang berlaku sekarang supaya memang pembaca dapat mengerti.

Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah".

Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:

'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci

'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak

'oe' menjadi 'u' : oemoem -> umum

'j' menjadi 'y' : sajang → sayang

'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk

'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat

'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir

awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan)

Selain dari pemilihan kata atau diksi, penempatan kata tersebut pun juga jadi nilai dari sebuah konsep. Peran Bahasa Indonesia dalam sebuah konsep pun tak luput dari unsur penyerapan kata dimana Bahasa Indonesia terbilang banyak dalam menyerap kata - kata dari bahasa lain. Berikut negara asal bahasa yang diserap kedalam Bahasa Indoensia :
  1. Belanda 3.280 kata
  2. Inggris 1.610 kata
  3. Arab 1.495 kata
  4. Sanskerta-Jawa Kuno 677 kata
  5. Cina 290 kata
  6. Portugis 131 kata
  7. Tamil 83 kata
  8. Parsi 63 kata
  9. Hindi 7 kata
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia#Tata_bahasa)

Bahkan layaknya uji kemahiran berbahasa inggris atau yang sering disebut TOEFL, nantinya Bahasa Indonesia sendiri akan dijadikan instrumen penerimaan pegawai dan syarat bagi warga negara asing yang ingin belajar dan bekerja di Indonesia.

*************************************************************************************
Nama : Sendi Arta Gumelar
NPM : 17108299
Kelas : 3 KA 17

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Perkembangan Bahasa Indonesia

Perkembangan Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia mengalami tahap - tahap penting dalam perkembangannya. Dimulai dari Tahun 1901, disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. Van Ophuysen dalam Kitab Logat Melayu sebagai cikal bakal Bahasa Indonesia. Pada Tahun 1928 Bahasa diikrarkan dalam sebagai bahasa persatuan. Kemudian Tahun 1942 kedudukan Bahasa Indonesia semakin kokoh akibat kekalahan Belanda terhadap Jepang, yang secara otomatis Bahasa Belanda tidak boleh dipergunakan lagi baik dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam situasi resmi. Tahun 1945 Bahasa Indonesia memperoleh kedudukannya yang lebih pasti sebagai bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa kesatuan, dan bahasa negara. Kemudian, dengan penetapan pemakaian ejaan baru oleh Presiden RI tanggal 16 Agustus Tahun 1972.(netsains.com)

Sebenarnya banyak sekali yang harus kita banggakan dari Bahasa Indonesia. Seperti yang diberitakan sius Kompas.com tanggal 12 Juni 2009, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam mengungumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia. Bahkan Bahasa Indonesia disejajarkan dengan Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Bahasa Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan. Jumlah mahasiswa yang mendaftar sampai November 2008 sebanyak 63 orang.

Masih dalam situs Kompas.com, pada edisi tanggal 1 Juli 2009 dikatakan bahwa Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran bahasa asing yang ditawarkan di beberapa sekolah di Australia.

Maka sepantasnya kita lebih menyayangi dan memelihara bahasa kita, sekaligus bahasa pemersatu bangsa yakni Bahasa Indonesia. Harusnya kita sadar kalau bahasa kita bernilai tinggi dimata dunia dimana bangsa asing pun kini sudah banyak mempelajari Bahasa Indonesia bahkan mereka sekaligus mendalami kebudayaan negara kita secara bersamaan.

Baru - baru ini masih di situs yang sama, Kompas.com, hal yang mengejutkan terjadi dalam perkembangan Bahasa Indonesia. Dikabarkan sebanyak 40 negara mempelajari Bahasa Indonesia. Negara yang paling intens mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di sekolah diantaranya Jepang, Malaysia, Singapura, dan Australia.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Nama : Sendi Arta Gumelar
NPM : 17108299
Kelas : 3 KA 17

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS